Humas IAIN Parepare — Direktur Pascasarjana IAIN Parepare, Dr. H. Islamul Haq, M. H., menghadiri pertemuan Forum Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Hotel Vega Dding Serpong, Tangerang Selatan, Banten, yang berlangsung pada Kamis hingga Sabtu (19-21/09/2024).
Pertemuan ini bertujuan membahas strategi peningkatan mutu akademik di lingkungan PTKIN, khususnya pada program pascasarjana. Acara tersebut dihadiri oleh para direktur pascasarjana dari berbagai PTKIN di seluruh Indonesia, dengan fokus pada kolaborasi dan sinergi untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Direktur PTKIN Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., dalam sambutannya menguraikan tujuan utama pertemuan tersebut. “Hari ini kami kumpulkan para direktur PTKIN-PTU untuk menyamakan visi dan misi menuju prestasi, reputasi, dan rekognisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan strategi terpadu, mulai dari penguatan akademik hingga administratif,” jelasnya.
Prof. Ahmad Zainul juga menekankan pentingnya peningkatan mutu penerimaan mahasiswa baru dengan memperhatikan kualitas input mahasiswa. Ia memaparkan kebijakan teknis Diktis yang berfokus pada penguatan akademik unggul serta mendorong percepatan kerja akademik yang berdampak pada akreditasi prodi.
“Pertemuan-pertemuan ilmiah yang produktif harus diperbanyak sehingga hasilnya dapat diakses oleh dunia internasional. PTKIN, PTKIS, dan PTU yang mengelola program pascasarjana harus bergerak serentak menuju keunggulan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, memberikan arahan mengenai pentingnya pertemuan tersebut dalam menghasilkan program akademik yang berkualitas dan berkelanjutan. “Saya berharap pertemuan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga dapat menghasilkan inovasi yang kreatif dan produktif untuk meningkatkan mutu PTKIN,” ungkapnya.
Prof. Abu Rokhmad menambahkan beberapa poin strategis. Menurutnya, Pascasarjana PTKI harus mampu menjawab ekspektasi publik dan menjadi lokomotif utama dalam peningkatan mutu akademik. "Pascasarjana harus menjaga marwah akademik, reputasi, serta prestasi yang terhormat melalui kajian tesis dan disertasi berbasis metode ilmiah yang tepat,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya standar baku dalam setiap aspek tridharma perguruan tinggi dan memperketat penerimaan mahasiswa baru yang berorientasi pada mutu. “Kurangi euforia jumlah mahasiswa baru, lebih penting memastikan mereka mendapatkan hak dan kewajiban sebagai mahasiswa dengan baik,” tegasnya.
Prof. Abu Rokhmad juga mengingatkan pentingnya menjaga standar mutu akademik dan mengurangi kelas-kelas khusus yang hanya berorientasi pada gelar. "Lebih baik sedikit mahasiswa, tapi berkualitas, daripada banyak tapi tidak berkualitas. Kembalikan fokus pascasarjana pada mutu yang terus dipantau dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas," tutupnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pertemuan tatap muka dalam bimbingan dan perkuliahan guna memastikan mutu pendidikan yang lebih terukur dan berkualitas. "Kuliah daring tidak dapat sepenuhnya menjamin kualitas, harus ada lebih banyak pertemuan langsung," tambahnya.
Prof. Abu Rokhmad mengakhiri sambutannya dengan mendorong inovasi kecil yang berdampak besar dalam peningkatan akreditasi dan perbanyak mobilitas akademik, seperti seminar internasional dan workshop, yang dapat mendukung rekognisi global. (shz/alf)