تخطي للذهاب إلى المحتوى

Warek III Terima Kunjungan Kepala BKKBN, Sepakat Jalin Kerja Sama

10 نوفمبر 2022 بواسطة
khaerunnisaihwan

Warek III Terima Kunjungan Kepala BKKBN, Sepakat Jalin Kerja Sama

Humas IAIN Parepare — Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Muhammad Kamal Zubair menerima kunjungan Kepala BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani di ruangan kerjanya, Rabu (9/11/2022).

Kunjungan Kepala BKKBN Sulawesi Selatan ini untuk memenuhi undangan Rektor dalam rangka penjajakan kerja sama kedua lembaga.

Rektor IAIN Parepare yang diwakili Kamal Subair menyambut dan mengapresiasi kedatangan rombongan Kepala BKKBN Sulawesi Selatan sebagai momen yang baik dalam memulai kerja sama.

“Bagi kami, BKKBN merupakan lembaga strategis untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pelaksanaan dan pengembangan tridharma perguruan tinggi. Banyak tugas pokok kedua lembaga yang beririsan yang perlu dikerjasamakan,” kata Kamal Subair kepada Kepala BKKBN diawal pembicaraan.

Wakil Rektor III menggambarkan pengembangan dan kondisi IAIN Parepare. “Saat ini, kami memiliki empat fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah (pendidikan), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, dan ditambah Pascasarjana,” paparnya kepada Kepala BKKBN.

“Ada beberapa program studi yang relevan dengan tusi BKKBN, di antaranya prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Bimbingan Konseling Islam, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, dan juga proram studi berbasis hukum atau ekonomi,” papar mantan Dekan Febi ini.

“Kita bisa berkolaborasi melalui kegiatan penelitian atau pengabdian masyarakat,” lanjutnya menawarkan.

Andi Ritamariani yang nampaknya serius mengikuti perbincangan dengan Kamal Subair sangat merespon informasi yang didengarnya. “Itu sangat cocok dengan porgram kami Pak. Salah satu isu dan program nasional BKKBN adalah penanggulangan stunting,” katanya.

“Baru-baru ini, presiden menginstruksikan kepada kami agar angka stunting di Indonesia bisa turun di bawah 20% pada tahun 2024 ini, yang saat ini masih disekitar 35%. Jadi kami, butuh kerja sama dengan semua pihak, khususnya perguruan tinggi untuk membantu kami dalam meng-edukasi masyarakat serta penelitian,” lanjutnya.

“Masalah stunting ini cukup kompleks pak, karena bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi sangat terkait dengan kesehatan, lingkungan dan pengetahuan masyarakat. Banyak kasus stunting yang kami temukan justru pada keluarga yang secara ekonomi cukup berada,” papar Andi Ritamariani.

Menimpali hal tersebut, Kamal Subair merespon dengan menyampaikan beberapa program penelitian dan pengabdian. “Kami ada program KPM yang libatkan mahasiswa, program pengabdian dan juga penelitian dosen. Kami bisa menyiapkan dosen ataupun mahasiswa terlibat dalam program penanggulangan stunting yang dilaksanakan BKKBN, misalnya KPM mandiri dengan tema stunting,” ungkap Kamal.

Perbicangan kedua pimpinan lembaga ini berlangsung cukup menarik. Banyak topik bahasan dan gagasan kerja sama yang dilahirkan. Keduanya, bahkan menyepakati kegiatan yang akan dikerja samakan. “Untuk menindaklanjuti kesepakatan ini, Insya Alllah, kami akan mengundang Rektor melakukan MoU di Kantor BKKBN,” kata Andi Ritamariani. (suh/alf)


khaerunnisaihwan 10 نوفمبر 2022
BAGIKAN POSTINGAN ini
علامات التصنيف
الأرشيف