*Humas IAIN Parepare* – Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar bekerja sama dengan IAIN Parepare mengadakan kegiatan "Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama". Acara ini berlangsung selama 4 hari, mulai 11 hingga 14 Juni 2024 di Hotel Dalton Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.
Kegiatan ini bertujuan membentuk model moderasi beragama dalam sikap, perilaku, dan tindakan dengan sasaran para dosen dari berbagai kampus.
Rusdianto, salah seorang peserta, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik. "Selain diberikan pemahaman tentang moderasi beragama, kami juga mendapatkan materi tentang skenario thinking dan lainnya. Hal ini sangat relevan untuk mengelola ketidakpastian dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis," ungkapnya.
Dosen Hukum Tata Negara IAIN Parepare ini berharap, setelah mengikuti kegiatan selama empat hari ini, para dosen IAIN Parepare dan kampus lain dapat menjadi pelopor dalam menangani kasus intoleransi di tengah masyarakat Kota Parepare serta mengurangi potensi radikalisme di kampus.
Pendeta Hendrik, dalam paparannya, menyatakan bahwa moderasi harus dimulai dari diri sendiri sebelum diterapkan kepada orang lain. "Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita terkontaminasi oleh banyak budaya, sehingga harus saling menghargai. Terutama dalam persoalan keyakinan dan iman yang tidak bisa dipaksakan oleh siapa pun," jelasnya.
Hendrik menekankan bahwa moderasi adalah tugas bersama. "Kita sebagai dosen harus menggaungkan tren moderasi ini di kalangan akademik dan masyarakat umum, sehingga dapat membumi di Indonesia bahkan di masyarakat global," tegasnya.
Sebagai peserta, ia mengapresiasi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar yang telah memfasilitasi penguatan wawasan dan keilmuan para dosen dari berbagai perguruan tinggi terhadap nilai-nilai keagamaan. Ia berharap, nilai-nilai moderasi beragama dapat diimplementasikan di instansi-instansi masing-masing sehingga tercipta kehidupan sosial yang harmonis. (shz/alf)