Skip ke Konten

Berhasil Raih Medali Emas, Wiwin Coach Tim Debat IAIN Parepare Beberkan Tipsnya

19 Juni 2023 oleh
Hayana

Humas IAIN Parepare--- Memiliki pengalaman dalam ajang lomba debat tingkat nasional, Wiwin alumni IAIN Parepare mengungkapkan hal-hal yang harus diperhatikan oleh tim debaters.

“Terdapat 3 aspek yang harus diperhatikan dalam debat yang biasa saya sebut dengan “Teori Trisula Debat”. Konsepsi “trisula debat” terdiri atas 3M, 3ika, dan 3G,” ungkap Wiwin yang juga pernah menjadi juara 1 Debat Piala Ketua MPR RI bersama timnya.

Lanjut Wiwin menjelaskan, aspek 3M tersebut berbicara mengenai aspek penilaian dalam debat yang terdiri atas matter, method, dan manner. Aspek matter menekankan pada argumentasi atau substansi meliputi penggunaan teori, data, fakta, relevansi argumentasi dengan mosi, kebaharuan argumentasi dan sebagainya. 

Sedangkan aspek method menekankan pada metode debat meliputi kerja sama tim, cara penyampaian, strategi bertahan dan menyerang dan sebagainya. Lebih lanjut, aspek manner menekankan pada sikap dalam debat meliputi hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan seperti larangan menyerang pribadi lawan.

3ika (Logika, Retorika, dan Etika)

Aspek 3ika berbicara mengenai kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh Debater. Aspek logika menekankan pada kemampuan dalam menggunakan kaidah berpikir meliputi penggunaan metode AREL dalam membuat argumentasi, logical fallacy, logical mirror, dan sebagainya. Sedangkan retorika menekankan pada kemampuan berbicara dalam mempengaruhi lawan meliputi voice, vocal, dan visual. Lebih lanjut, aspek etika menekankan pada kemampuan dalam memahami dan mengaplikasikan cara-cara bertindak sesuai koridor aturan yang telah ditentukan dalam sistem debat.

3G (God, God, dan God)

Aspek 3G berbicara mengenai komitmen Debater menghadirkan Tuhan YME dalam perdebatan. Menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa dalam konsteks ini, dilakukan pada 3 tahapan dalam debat yaitu God pada tahap persiapan debat, God pada tahap pelaksanaan debat, dan God pada tahap setelah debat.

“Perlu dipahami bahwa konsepsi “trisula debat” di atas, bersifat kolektif,” kata Wiwin yang juga alumni Magister Hukum Pascasarjana IAIN Parepare.ngkan aspek “method” menekankan pada metode debat (meliputi kerjasama tim, cara penyampaian, strategi bertahan dan menyerang, dan sebagainya). Lebih lanjut, aspek “manner” menekankan pada sikap dalam debat (meliputi hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, seperti larangan menyerang pribadi lawan).

matter, method, dan manner. Aspek “matter” menekankan pada argumentasi atau substansi (meliputi penggunaan teori, data, fakta, relevansi argumentasi dengan mosi, kebaharuan argumentasi dan sebagainya). Sedangkan aspek “method” menekankan pada metode debat (meliputi kerjasama tim, cara penyampaian, strategi bertahan dan menyerang, dan sebagainya). Lebih lanjut, aspek “manner” menekankan pada sikap dalam debat (meliputi hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, seperti larangan menyerang pribadi lawan).


logical fallacy, logical mirror, dan sebagainya). Sedangkan “retorika” menekankan pada kemampuan berbicara dalam mempengaruhi lawan (meliputi voice, vocal, dan visual). Lebih lanjut, aspek “etika” menekankan pada kemampuan dalam memahami dan mengaplikasikan cara-cara bertindak sesuai koridor aturan yang telah ditentukan dalam setiap sistem debat.

God, God, dan God)

“God” pada tahap persiapan debat, “God” pada tahap pelaksanaan debat, dan “God” pada tahap setelah debat.

 



di dalam Berita
Hayana 19 Juni 2023
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip