Skip ke Konten

Cegah Radikalisme: Perpustakaan IAIN Parepare Gelar Bedah Buku Nasional

24 September 2023 oleh
Nur Aeni K

Humas IAIN Parepare--Berbagai cara dilakukan untuk mencegah adanya radikalisme di perguruan tinggi, salah satunya melalui kegiatan bedah buku. Kali ini Perpustakaan IAIN Parepare menggelar Bedah Buku Nasional dengan judul buku “Radikalisme di Media Sosial” dengan menghadirkan langsung penulis buku Mohammad Nuruzzaman yang juga sebagai staf khusus Menteri Agama RI bidang toleransi dan pencegahan radikalisme, di Ruang Seminar Gedung Perpustakaan Lt. 5, Minggu (24/09/2023).

Rektor IAIN Parepare Hannani menuturkan betapa pentingnya bedah buku ini gelar untuk mencegah radikalisme di kampus, karena memang saat ini generasi, khususnya mahasiswa sangat mudah dimasuki oleh kaum kaum radikal, terutama melalui media sosial. “Berdasarkan hasil riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tahun 2021 sebanyak 85 persen generasi milenial itu mudah terpapar oleh radikalisme,” ungkap Hannani.

Hannani menjelaskan bahwa ternyata beberapa masyarakat yang awalnya itu tidak terlalu paham dengan isu-isu radikal akan mudah terpapar radikalisme karena sering mendapatkan kiriman kiriman yang berbau radikal di media sosial. Ia juga mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk bisa menyebarluaskan hasil diskusi bedah buku. “Oleh karena itu, kita selalu mendukung kegiatan seperti ini, kampus harus bebas dari paham paham radikal, jadi setelah hasil diskusi bedah buku kita harapkan bisa disebarluaskan khususnya dalam lingkungan kampus IAIN Parepare,” tegasnya.

Sementara itu, Nuruzzaman saat menyampaikan isinya bukunya menyampaikan bahwa buku radikalisme ini menjelaskan bagaimana implikasi penggunaan internet dan media sosial sebagai sarana penyebaran radikalisme sehingga bisa dikaji upaya-upaya penangkalan paham radikalisme, baik pada tataran pemikiran dan wacana maupun pada tataran organisasi dan kegiatannya. “ Proses radikalisasi berlangsung melalui internet dan media sosial, termasuk pengguna Twitter,” jelasnya.

Moderasi beragama merupakan konsep yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh umat beragama di Indonesia sehingga tercipta kerukunan intra umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah. “Moderasi beragama salah satu indikator penting penangkalan radikalisme, indikator moderasi beragama itu yang pertama beragama dan berkomitmen terhadap konsep kebangsaan. Kedua, beragama anti kekerasan. Ketiga, beragama yang toleran, dan terakhir beragama dengan menghargai budaya dan tradisi lokal,” urai Nuruzzaman.

Dalam kegiatan bedah buku ini juga turut hadir Wakil Rektor bidang APL H. Saepudin, Kepala Biro AUAK IAIN Parepare H. Muhdin, Kepala UPT Perpustakaan IAIN Parepare Sirajuddin, Kepala Pusat Admisi Public Relation dan IO Muhammad Haramain sekaligus sebagai pembanding bedah buku. (aen/mif)


di dalam Berita
Nur Aeni K 24 September 2023
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip