Gelar Simulasi SSE, Panlok UM-PTKIN IAIN Parepare Nyatakan Siap
Humas IAIN Parepare — Selama dua hari, Selasa-Rabu (07-08/06/2022), Panitia Lokal (Panlok) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) IAIN Parepare menggelar uji coba Sistem Seleksi Elektronik (SSE) secara online yang dipusatkan di Ruangan Multimedia Gedung Perpustakaan.
Ketua Panlok UM-PTKIN IAIN Parepare Zainal Said menyampaikan bahwa uji coba SSE UM-PTKIN ini ditujukan untuk mempersiapkan secara matang pelaksanaan ujian UM-PTKIN. Baik dari sisi sarana prasarana, panitia, pengawas dan terkhusus peserta ujian. Pelaksanaan SSE UM-PTKIN sendiri dijadwalkan, Selasa-Jumat, 14-17 Juni 2022.
“Pelaksanaan UM-PTKIN ini serentak dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia. Melalui simulasi ini, diharapkan pengawas dan peserta ujian dapat memahami peraturan yang diterapkan dan penggunaan aplikasi SSE yang berbasis online,” papar mantan Ketua LP2M ini.
“Sehingga pelaksanaan ujian pada hari H dapat berjalan lancar,” tambahnya.
“Alhamdulillah, setelah dua hari menggelar simulasi SSE UM-PTKIN ini, kami optimis dan siap melaksanakan ujian tersebut. Dari sisi teknis, sarana dan prasarana sudah rampung termasuk perangkat komputer dan jaringan internet,” paparnya.
“Kami mengantisipasi pemadaman listrik dengan menyurat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik selama ujian berlangsung,” tambahnya lagi ketika dikonfirmasi via telpon seluler, Rabu (08/06/2022).
Zainal Said, yang juga dipercaya sebagai staf ahli DPRD kota Parepare juga menjelaskan kesiapan tim IT dan tim pengawas SSE UM-PTKIN IAIN Parepare. “Ada 10 orang tim IT dan 27 orang tim pengawas yang telah ditugas rektor untuk melaksanakan ujian ini. Mereka sudah siap dan telah mengikuti bimtek beberapa hari lalu,” ucapnya.
Sementara itu, Suherman selaku Humas IAIN Parepare mengimbau kepada seluruh peserta yang mengikuti ujian SSE UM-PTKIN melalui IAIN Parepare agar menyiapkan diri, khususnya perangkat ujian berupa komputer, laptop atau handpone (HP) dan jaringan internet. “Peserta ujian harus menyiapkan komputer, laptop atau HP untuk ujian dan memilih lokasi ujian yang terkoneksi jaringan internet yang bagus demi kelancaran ujiannya,” paparnya.
“Selain itu, peserta juga harus menyiapkan diri dalam menjawab soal-soal yang diujikan dan berlaku jujur,” katanya. Karena menurutnya, meskipun ujian ini berbasis online , tetapi aplikasi telah menggunakan sistem pengawasan berbasis teknologi. Sehingga semuanya terpantau otomatis. Jika ada yang tidak jujur, bisa berisiko diskualifikasi,” tuturnya.
“Soal yang diujikan mencakup empat kategori yaitu Tes Kemampuan Dasar, Tes Kemampuan Bidang, dan Tes Baca Tulis Alquran. Makanya, peserta harus serius karena persaingan cukup berat. Apalagi peserta yang ikut ujian jumlahnya ribuan, sementara kuota yang diterima pada jalur UM-PTKIN ini hanya ratusan,” kuncinya. (Shm/Mif)