Humas IAIN Parepare – Dalam upaya bersama untuk mencegah stunting di Desa Lambanan, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 38 berkolaborasi dengan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) pada hari Sabtu, (13-07-2024). Kegiatan ini diikuti oleh 52 peserta, termasuk mahasiswa KKN, dosen dan mahasiswa Unsulbar, kepala desa, ibu Program Keluarga Harapan (PKH), dan masyarakat Desa Lambanan.
Kolaborasi ini berfokus pada pemanfaatan jawawut, makanan khas Desa Lambanan, sebagai solusi untuk mencegah stunting. Jawawut, yang kaya akan karbohidrat dan protein, dapat menjadi alternatif makanan pokok yang lebih bergizi dan mudah didapat oleh masyarakat desa.
Selama kegiatan, para peserta mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan terkait pencegahan stunting dan pemanfaatan jawawut. Di antaranya materi tentang cara mencegah stunting pada ibu hamil dan anak-anak. Demonstrasi pembuatan MPASI (Makanan Pendamping ASI) menggunakan jawawut. Penjelasan mengenai proses pengelolaan jawawut menjadi berbagai macam makanan. Diskusi tentang potensi jawawut sebagai pengganti beras dan berbagai olahannya.
Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar, dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan mendorong pemanfaatan jawawut sebagai sumber pangan lokal yang bergizi dan mudah diakses.
Salah satu narasumber, yang merupakan dosen dari Unsulbar, menjelaskan bahwa jawawut memiliki banyak manfaat untuk mencegah stunting. "Jawawut kaya akan karbohidrat dan protein, serta rendah gula, sehingga cocok dikonsumsi oleh ibu hamil, anak-anak, dan penderita diabetes. Selain itu, jawawut juga mudah diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat dan bergizi," tuturnya.
Kolaborasi antara KKN IAIN Parepare dan Unsulbar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah stunting di Desa Lambanan. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan jawawut, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih sehat dan bebas stunting. (fzs/srh)