HUMAS IAIN PAREPARE__Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Parepare kembali menggelar kegiatan Kuliah Tamu dengan menghadirkan Narasumber Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI Dr. Mohammad Zein, S. Ag., M. Ag. Bertempat di gedung perpustakaan lantai 5. Jum'at 13/10/2023.
Kegiatan ini di hadiri oleh Hannani (Rektor Institut Agama Islam Negeri Parepare), Saepuddin (Wakil Rektor l), Firman (Wakil Rektor II), Darmawati (Direktur Pascasarjana), Agus Muschin (Wakil Direktur Pascasarjana), Kasubag TU, JFT Pascasarjana, Kaprodi Lingkup Pascasarjana, Seluruh dosen Lingkungan Pascasarjana, Mahasiswa Pascasarjana.
Darmawati selalu Direktur mengatakan
"Kuliah tamu di Pascasarjana di lakukan dua kali sesuai dengan penerimaan mahasiwa di Pascasarjana. Semoga dengan pemilihan tema dan materi ini membawa manfaat bagi kita semua"
Hananni selaku Rektor menguraikan "Tema yang di usung di kegiatan Kuliah Tamu Pascasarjana ini sangat menarik Current Issues Studi Islam di Lingkungan PTKI di Era Society 5, 0. Sebagai Dosen dan juga pengajar harus menguasai Tehnologi dan informasi. jangan hanya mengetahui aplikasi Gamma dan mengajar dengan beberapa slide saja. Ujarnya
Mohammad Zein sebagai Pemateri juga menyampaikan agar hati hati kalau ambil informasi di google ibaratnya orang yang ambil kayu bakar di hutan belantara. Atau seperti orang yang ambil air yang bukan ke sumbernya. "Jadi kalau ambil informasi harus di sumber mata airnya. Jadi jangan terlalu mengamini informasi di google bahaya sekali," ujarnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI ini melanjutkan, "Kalau baca buku ambil cetak yang paling awalnya bisa juga ambil yang sekarang tapi yang aslinya harus tetap menjadi pegangan. Silahkan membaca tetang tulisan orang orang barat atau Orientalis, sebaiknya membaca keseluruhan karya mereka. Karya mereka ada sebagiannya masih obyektif terutama bagi mereka yang menulis tentang Islam dan Umat Islam dengan alasan akademik. Tetapi, terkait doktrin Islam, kita tetap berhati-hati. Ada baiknya menimbang pandangan Prof H.Mm Rasjidi, Menteri Agama RI yang pertama dan alumni Sorbonne Prancis. Beliau berpendapat, bahwa buku-buku orientalis layaknya seperti nasi goreng. Gurih dan enak, tetapi hati-hati biasanya tetap bercampur dengan gabahnya". (shz/alf)