Humas IAIN Parepare---Penyuluhan anak kurang gizi dan konseling ibu hamil merupakan kegiatan bulanan yang rutin dilakukan di beberapa pedesaan di wilayah Polewali Mandar. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat mengenai tingginya angka anak kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya edukasi kepada Orang Tua, khususnya Orang Tua baru yang sering kali menikah pada usia dini.
Pada Jumat, 12 Juli 2023, pukul 08.30 WITA, kegiatan penyuluhan anak kurang gizi dan konseling ibu hamil diadakan di halaman Balai Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari ibu hamil dan orang tua yang memiliki anak balita.
Para peserta penyuluhan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari ibu hamil, sementara kelompok kedua terdiri dari orang tua yang memiliki anak balita. Materi pertama tentang stunting disampaikan oleh Bidan Desa Segerang, Wiwik Rostuty. Ia menekankan pentingnya 100 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang memiliki dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Wiwik juga menyarankan agar ibu hamil rutin mengonsumsi obat penambah darah untuk mencegah anemia, yang merupakan faktor utama penyebab stunting.
Materi kedua disampaikan oleh Hamdan Nur, yang memberikan konseling kepada ibu hamil. Ia menjelaskan bahwa perubahan emosional pada ibu hamil adalah hal yang wajar dan sering kali bersifat sugesti. Hamdan juga menekankan pentingnya perolehan protein yang cukup bagi ibu hamil, karena hal ini berpengaruh pada pertumbuhan janin. Kebersihan juga penting dijaga agar protein yang dikonsumsi tidak terkontaminasi oleh bakteri.
Setelah penyampaian materi, pihak Balai Desa Segerang membagikan bingkisan khusus untuk ibu hamil sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pencegahan stunting. Bingkisan tersebut berisi susu ibu hamil, telur, dan buah-buahan seperti jeruk, semangka, dan buah naga.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar sesuai jadwal, tanpa kendala. Penyuluhan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Segerang, Andi Ahmad Djidan, Sekretaris Desa, Pattola, Bidan Wiwik Rostuty, Hamdan Nur, Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 13, serta Masyarakat setempat.
Harapannya, dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting dan peran protein dalam tumbuh kembang janin. Diharapkan angka stunting di Desa Segerang dapat diminimalkan melalui edukasi dan upaya pencegahan yang lebih baik. (Fzs/Srh)