Skip ke Konten

Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 51 Ikuti Proses Pembuatan Sekam Padi di Kelurahan Limboro

19 Agustus 2024 oleh
sarihidayati

Humas IAIN Parepare---Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Parepare Posko 51 bersama warga Kelurahan Limboro, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polman, melaksanakan kegiatan kerja bakti sekaligus belajar langsung mengenai proses pembuatan sekam padi pada Jumat, 19 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana sekam padi, yang merupakan kulit terluar dari bulir padi, diolah menjadi pupuk tanaman yang ramah lingkungan.

Proses pembuatan sekam padi dimulai dengan pembakaran sekam padi di tempat terbuka dan aman. Pembakaran dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko kebakaran yang tidak terkendali. Setelah sekam padi terbakar dan mendingin, abu sekam digiling menjadi bubuk halus yang siap digunakan sebagai pupuk. Pupuk dari sekam padi ini dipercaya mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan penyerapan air, serta mempertahankan kelembaban tanah.

Kegiatan ini diikuti oleh Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 51, Staf KUA Camba-Camba, serta masyarakat setempat. Menurut Bapak Risal, staf KUA yang turut membimbing proses ini, pembuatan sekam padi dimulai dengan mengumpulkan kulit padi yang kemudian dibakar menggunakan besi sebagai media pembakaran. "Proses ini tidak hanya membantu dalam mengelola limbah pertanian, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian," ujar Bapak Risal.

Salah satu warga, Pak Sari, menjelaskan manfaat sekam padi dalam pertanian. "Sekam padi dapat membantu memperbaiki struktur tanah, mempermudah pertumbuhan akar, dan meningkatkan penyerapan air. Ini sangat bermanfaat terutama pada tanah yang cenderung cepat kering," katanya.

Kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan pengalaman baru bagi Mahasiswa KKN IAIN Parepare. Para mahasiswa tidak hanya melihat, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam setiap tahap pembuatan sekam padi. Mereka berharap pengetahuan yang didapat dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian lainnya, sehingga mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Pengoptimalan penggunaan sekam padi, diharapkan dapat mengurangi kebutuhan akan bahan kimia sintetis dalam pertanian, sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. (Fzs/Srh)

di dalam Berita
sarihidayati 19 Agustus 2024
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip