Skip ke Konten

Menarik, Dosen FUAD Ulas Perilaku Altruisme Masyarakat Indonesia terhadap Konflik Perang Palestina- Israel di Forum AICIS 2024

5 Februari 2024 oleh
Nur Aeni K


Humas IAIN Parepare -- Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam Institut Agama Islam Negeri Parepare, Nur Afiah bersama dengan Nurul Fajriani selaku tim penelitian memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Altruisme atau Egoisme: Kajian Perilaku Beragama Masyarakat Indonesia terhadap Konflik Perang antara Palestina dengan Israel. 


Judul penelitian yang diulas merupakan bagian dari tema AICIS ke-23 pada sub tema “Religious Moderation and Common Good: Challenges and Opportunities. 


Penelitian yang dilakukan oleh Nur Afiah dan Nurul Fajriani mengulas tentang bagaimana sikap masyarakat Indonesia pada konflik antara Israel dengan Palestina dari sisi psikologisnya. Selain itu, empat pertanyaan dijawab dalam penelitian ini: (1) bagaimana respon masyarakat atas konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina; (2) motivasi altruisme masyarakat Indonesia terhadap Palestina; (3) bagaimana bentuk altruisme masyarakat Indonesia kepada Palestina; (4) apa harapan masyarakat Indonesia atas kejadian ini. Jawaban atas empat pertanyaan di atas memungkinkan diperolehnya pemahaman tentang perilaku altruisme masyarakat Indonesia sebagai negara multikultural yang mampu memberikan dukungan penuh pada negara Palestina sebagai negara Islam.


Hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwa: Respon masyarakat Indonesia atas Konflik yang Terjadi antara Palestina dengan Israel, yaitu 80% mengecam Israel, 53% memberikan donasi, 23,20% posting berita yang pro israel, 1,80% melaporkan bahwa itu adalah urusan negara yang berkonflik, dan ada juga 0,9% yang biasa saja. 


Motivasi Altruisme Masyarakat Indonesia terhadap Palestina, yaitu 91% kesamaan agama, 80,5% rasa kemanusiaan, 41,1% solidaritas, dan 22% karena adanya rasa empati.


Bentuk Altruisme Masyarakat Indonesia kepada Palestina, yaitu sebagaimana dari aspek altruisme itu sendiri, bentuk dukungan yang diberikan oleh responden cukup bervariasi, seperti memberikan kecaman terhadap Israel, membantu menyebarkan berita atau informasi terkait kondisi yang terjadi di Palestina melalui media sosial, memboikot produk-produk yang Pro-Israel, memberikan bantuan berupa barang dan sumbangan lainnya.


Harapan Masyarakat Indonesia atas Konflik Perang antara Palestina dengan Israel, tentunya menginginkan agar kedua negara yang berkonflik menghentikan perang dan berdamai. 



Nur Afiah dan Nurul Fajriani mengulas hasil penelitian di atas dengan menggunakan pendekatan Psikologi dan agama. Dalam pandangan psikologi, khususnya psikologi positif yang membahas tentang altruisme, bahwa perilaku ini merupakan bentuk positive feeling yang mendorong individu untuk menolong ataupun memberikan bantuan secara suka rela agar bermanfaat bagi orang lain. 


Pada kajian Islam sebagaimana dalam surah Al Maidah Ayat 2 dijelaskan bahwa perilaku altruisme atau tolong-menolong sangat diperintahkan dalam Islam terutama dalam hal kebajikan dan ketaqwaan. Bentuk perilaku tolong-menolong sebagai rasa kemanusiaan pada warga Palestina ditunjukkan oleh responden dengan beberapa bentuk perilaku yang dilakukan secara suka rela. Sebagaimana penjelasan perilaku altruisme dalam Islam bahwa Al-Qur’an mengajarkan manusia berakhlak, mengerti hukum, beribadah, dan beraqidah dalam menjalani kehidupan. Pada kajian teologi, seperti agama Budha dan Kristen juga mengajarkan perilaku altruisme ini. Ajaran Budha membahas serangkaian prinsip-prinsip normatif dalam gerakan sosial. Umat manusia diajarkan untuk bertindak demi meningkatkan kesejahteraan orang lain.


Ajaran Budha juga menjelaskan bahwa kebangkitan kehidupan manusia menuju hakikat tertinggi melalui pengembangan kebajikan, seperti cinta kasih dan kasih sayang. Selanjutnya, ajaran Kristen menganut konsep cinta dan keadilan. Perilaku apapun yang dilakukan dan bermanfaat bagi orang lain, maka hal itu merupakan bentuk altruisme. Dalam perilaku altruisme pada ajaran agama Kristen, menganggap bahwa agama ini menentang keberpihakan. Orang lain dianggap setara tanpa memandang jenis kelamin, lokasi geografis, agama, dan etnis.


Sehingga apa yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini sangat jelas bahwa masyarakat Indonesia sebagai negara multikultural dengan beragam agama, budaya, dan suku ternyata memiliki perilaku altruisme yang cukup tinggi atas kondisi Palestina yang dialami. 


Nur Afiah merekomendasikan bahwa dengan adanya perilaku altruisme yang cukup tinggi pada responden ini memunculkan harapan yang cukup besar kepada pemerintah untuk tetap melakukan kebijakan politik luar negeri sebagai bentuk perdamaian dunia. Analisis dari jawaban dan harapan masyarakat Indonesia menginginkan agar kedua negara ini berdamai dan menghentikan perang karena konflik perang yang terjadi telah melanggar hak asasi manusia.


Harapan Nur Afiah dan Nurul Fajriani, yaitu hasil penelitian ini mampu memberikan informasi dan wawasan tentang bagaimana menjawab isu-isu terbaru, khususnya perang antara palestina dengan israel dari sudut pandang psikologi dan agama. Selain itu hasil penelitian ini juga menjadi landasan pemerintah dalam menentukan kebijakan dunia sebagai bentuk perdamaian pada negara yang berkonflik.


Sebagai discussant dalam forum presentasi ini adalah Prof. Dr. Islah Gusmian, M.Ag (Direktur Pascasarjana UIN Raden Mas Said) dan Dr. Muh. Rusdi Rasyid, M.Pd. I (Wakil Rektor I IAIN Sorong) memberikan komentar bahwa tema penelitian yang diulas sangat menarik apalagi kajian dalam psikologi Islam. Kedua Discussant juga mengatakan bahwa kebaruan dan novelty penelitian ini sangat sesuai dengan hot issue saat ini dan belum dilakukan sama sekali. Masukan dari kedua discussant adalah variasi responden dari data demografi, seperti agama perlu diperbanyak sehingga hasil penelitiannya juga bervariasi. (.../alf)

di dalam Berita
Nur Aeni K 5 Februari 2024
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip