Humas IAIN Parepare--Mahasiswa Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare menggelar seminar budaya dengan mengangkat tema, “Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Dinamika Sejarah Ajatappareng."
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Perpustakaan Lantai 5, IAIN Parepare dihadiri oleh mahasiswa dan dosen serta peneliti pada Jumat (14/6/2024).
Seminar itu merupakan bagian dari upaya mahasiswa SPI untuk mendalami interaksi Islam dengan budaya lokal di Ajatappareng.
Ketua Prodi SPI, Ahmad Yani menyampaikan bahwa tema ini relevan dan menarik karena 2 (dua) hal. Pertama, sebagai penguatan terhadap visi akulturasi Islam dan Budaya yang diusung institusi melalui program praktis seperti seminar. Kedua, Sulawesi Selatan khususnya Ajatappareng memiliki sejarah yang besar dan kompleks yang di dalamnya akulturasi Islam dan budaya berakulturasi selama berabad-abad, proses tersebut telah menghasilkan warisan budaya yang luhur dan kaya.
“Warisan budaya yang luhur dari akulturasi Islam dan budaya lokal dalam pengalaman sejarah masyarakat Bugis Ajatappareng tidak hanya memperkaya warisan budaya lokal, tetapi menjadi bagian integral dari masyarakat Sulawesi Selatan,” ujar Ahmad Yani.
Para pembicara yang terlibat dalam seminar ini di antaranya adalah Dr Musyarif dan Sabriah Hasan membahas berbagai studi kasus mengenai akulturasi Islam dan budaya lokal di wilayah Ajatappareng, seperti pengaruh budaya Bugis dalam praktik keagamaan Islam serta peran tokoh-tokoh lokal dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam masyarakat Bugis.
Seminar budaya ini menjadi salah satu langkah kongkrit dalam memperdalam pemahaman mahasiswa SPI tentang kompleksitas sejarah dan budaya Sulawesi Selatan. Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan sebagai bagian dari upaya mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan sejarah dan budaya Islam di Indonesia. (shz/alf)