Skip ke Konten

Pengabdian Dosen Manajemen Keuangan Syariah bagi Pelaku Industri Kue Khas Karasa

9 November 2022 oleh
khaerunnisaihwan

Pengabdian Dosen Manajemen Keuangan Syariah bagi Pelaku Industri Kue Khas Karasa

Humas IAIN Parepare- Dosen dan Mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah IAIN Parepare melakukan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam bentuk pendampingan membuat rencana usaha (business plan) dengan sasaran kegiatan pelaku industri kue khas Karasa yang ada di Kecamatan Cempa, Pinrang, Sabtu (5/11/2022).

Penanggung jawab kegiatan Darwis mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku industri kue khas Karasa dalam perencanaan bisnis serta untuk memfasilitasi penyusunan proposal business plan pelaku industri kue khas Karasa guna pengembangan usaha yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Darwis mengatakan bahwa kegiatan ini dibiayai oleh DIPA IAIN Parepare tahun 2022 setelah melalui proses seleksi dan dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan pengabdian masyarakat oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk ceramah, tutorial, diskusi, serta pendampingan penyusunan proposal bussiness plan bagi pelaku industri kue khas Karasa dengan melibatkan mahasiswa.

Lia Apriana, mahasiswa Prodi MKS mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat untuk mengembangkan life skill kewirausahaan yang dipelajari di kampus dan mengaplikasikan secara langsung dengan pelaku usaha.

Hal ini diaminkan oleh Ramlah, juga mahasiswa Prodi MKS, bahwa UMKM khususnya industri rumahan (home industri) menarik untuk dijadikan obyek penelitian penyelesaian skripsi mahasiswa ekonomi dan bisnis.

Kegiatan ini dimulai dengan pengisian kuesioner pre test dari peserta untuk mengukur tingkat pemahaman mereka terkait perencanaan bisnis, dilanjutkan dengan pembukaan dengan sambutan dari Samsuddin selaku Ketua Sentra Industri Rumah Tangga Kue Tradisional Karasa.

Dalam sambutannya, ia sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap IAIN Parepare ke depannya menghadirkan kegiatan yang memberikan solusi permodalan bagi pelaku industri kue tradisional Karasa.

Pada kesempatan ini, ditandatangani perjanjian kerja sama antara Sentra Industri Rumah Tangga Kue Tradisional Karasa dengan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Parepare untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan usaha dan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, terutama pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut diwakili oleh Ketua Program Studi Perbankan Syariah I Nyoman Budiono, dan Samsuddin, S.Pd.I sebagai Ketua Sentra Industri Rumah Tangga Kue Tradisional Karasa.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber I Nyoman Budiono, dan Nurhalmayanti dengan dipandu oleh Lia Apriana. I Nyoman Budiono secara teori memberikan gambaran model perencanaan bisnis (business plan) dengan sembilan langkah perencanaan.

Sementara Nurhalmayanti selaku praktisi bisnis memberikan contoh usaha percetakan yang didirikannya bersama saudaranya yang dimulai dengan penghasilan Rp 4.000,00 dari cuci cetak foto dan sekarang dapat menerima ratusan pesanan dari PT Antam, Pomala.

Usaha itu tidak cukup hanya dimulai, tapi bagaimana bisa tumbuh berkembang dan bertahan dalam persaingan Di sinilah pentingnya perencanaan usaha, kunci Nurhalmayanti founder dari Malika Printing .

Penyampaian materi yang menarik dari narasumber memantik peserta untuk terlibat secara aktif dengan mengajukan berbagai pertanyaan, Rahmawati dari kelompok usaha Reyhan Mandiri, misalnya mempertanyakan bagaimana bisa menjalankan usaha tanpa mengabaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Door Prize yang dibagikan oleh I Nyoman Budiono menambah semangat peserta hingga akhir acara.

Di akhir acara, peserta kembali mengisi kuesioner post test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta, setelah menerima materi dari narasumber.

Darwis mengatakan bahwa pre test menjadi hal yang penting, terutama bila mengingat bahwa hasil pre test adalah prasyarat untuk menerima pengetahuan baru selanjutnya. Di lain sisi, post test merupakan evaluasi atau tes yang dilakukan setelah materi pelatihan diberikan oleh narasumber.

Ketua Tim PkM Darwis berharap kegiatan ini menjadi bekal bagi pelaku industri rumah tangga kue Karasa.

“Semoga kegiatan ini nantinya menjadi langkah-langkah kecil bagi pelaku usaha untuk lebih baik dalam mengembangkan usaha kue tradisional Karasa dan produk yang dihasilkan dari rumah-rumah warga di Kecamatan Cempa mampu hadir di ritel-ritel modern,” harapnya. (arm/mif)


di dalam Berita
khaerunnisaihwan 9 November 2022
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip