Tim Pengabdian Masyarakat JI: Tangkal Hoaks pada Masyarakat Corawali
Humas IAIN Parepare— Program Studi Jurnalistik Islam (JI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Parepare mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Corawali, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Rabu (02/11/12). Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Corawali dengan mengangkat tema “Pengabdian kepada Masyarakat dalam Sinergitas Akademisi Jurnalistik Islam Tangkal Hoax pada Masyarakat Literasi Desa Corawali”.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Ketua Program Studi Jurnalistik Islam IAIN Parepare Nahrul Hayat, M.I.Kom. Ia mengaku sosialisasi penanganan hoaks sangat penting untuk dilakukan, mengingat pemilihan pemimpin baru telah mendekati masanya.
“Agar masyarakat tidak mudah terpengaruh pada berita-berita bohong yang notabenenya cukup merugikan pada satu pihak maka kegiatan yang bertujuan mengedukasi masyarakat dalam selektif menerima informasi sangatlah diperlukan. Apabila tidak ditangani bukan tidak mungkin memicu perpecahan diantara masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan ini dibiayai oleh DIPA IAIN Parepare tahun 2022 setelah melalui proses seleksi dan dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan pengabdian masyarakat. Sari Hidayati, M.Pd. yang merupakan ketua tim pengabdian masyarakat mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan guna meminimalisir penyebaran hoaks yang kerap terjadi menjelang pemilihan umum.
“Jika masyarakat telah memahami bahwa tidak semua berita yang ada terutama pada media sosial adalah benar, hal tersebut akan menciptakan kondisi nyaman, bersih, tertata dan bersih dari kericuhan adu argumen,” ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Corawali Muhammad Ilyas Banno sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat tersebut.
Pada sambutannya, Ilyas mengungkapkan sosialisasi hoaks yang menghadirkan ahlinya langsung ke masyarakat adalah kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebagai sebuah bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan masyarakat cerdas dalam berliterasi digital.
“Semoga kegiatan pengabdian serupa akan terus dilakukan sebagai upaya pengarahan masyarakat dalam penangkalan hoaks yang pada dasarnya sangat sulit dihilangkan karena sumber-sumber tidak jelas yang terus menerus mendikte masyarakat berdasarkan hal-hal yang tersebar pada masyarakat,” ungkapnya. (sri/mif)