Humas IAIN Parepare-Tujuh dosen Institut Agama Islam Negeri Parepare hadir sebagai panelis pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 di Semarang, (1—4/1/2024).
AICIS ke-23 mengusung tema "Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki, Kamis (1/2/2024) malam.
Wamenag menilai AICIS 2024 menjadi forum strategis mendefinisikan peran agama dalam menghadapi berbagai situasi global saat ini. “Kami berharap bahwa AICIS memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita meredefinisikan peran agama menghadapi krisis kemanusiaan. Dan bagaimana kita dapat bergerak maju menuju dunia yang lebih damai, adil, menghormati atas manusia untuk semua,” kata Wamenag.
Dosen IAIN Parepare yang turut menghadiri pembukaan AICIS sekaligus menjadi panelis yakni 1) Islamul Haq mempresentasikan tentang "Reassessing Maslahah: Analyzing South Sulawesi MUI Fatwa 2023 Fatwa (No. 003) Regarding Plant Transactions for Swine Feed in Minority Regions", 2) Muhiddin membahas "Humanitarian Solidarity Crisis of Rohingya Muslims (Analysis Study of Ibn Khaldun's Ashabiyah)", 3) Nur Afiah membahas tentang "Altruisme atau Egoisme: Kajian Perilaku Beragama Masyarakat Indonesia pada Konflik Perang antara Palestina dengan Israel", 4) M. Taufiq Hidayat Pabbajah membahas "Socio-Sufism Practices within the Indonesia’s Tariqah Practitioners", 5) A. Rio Makkulau Wahyu membahas "Boycott and the Bugis Sipakatau Philosophy: Humanitarian Movement Efforts in the Israeli-Palestinian Conflict", 6) Adhitia P. Putra membahas "Women in Indonesia: Exploring the Role of Balinese Women and Bugisnese Women in the Battleground Tourism Image" dan 7) Nurhakki membahas "Digital Rural Inclusion: Bridging Solutions for Information and Services Administration Marginalization".
Rektor IAIN Parepare, Hannani memberikan apresiasi kepada dosen yang berhasil menjadi panelis di kegiatan konferensi internasional AICIS.
Hannani berharap keterlibatan dosen pada ajang tersebut sebagai momentum dalam mendesiminasi hasil penelitian,melakukan pertukaran informasi dan membangun reputasi keilmuan agar diakui secara nasional maupun internasional.
"Hal ini juga membuktikan bahwa IAIN Parepare mampu berdiri sejajar dengan peneliti lainnya di ajang bergensi nasional maupun internasional," ungkap Hannani.(Aen/Tin)