Skip ke Konten

Budiman Sulaiman Bawakan Taushiyah Peringatan Tahun Baru Islam di Kota Parepare

31 Agustus 2019 oleh
khaerunnisaihwan

Humas IAIN Parepare — Pemerintah Kota Parepare menggelar peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1441 H dengan melaksanakan zikir dan taushiyah di Masjid Raya, Sabtu malam, 31/8/2019. Dosen IAIN Parepare, Budiman Sulaiman, S.H.,M.H.I., menjadi pembawah taushiyah pada acara tersebut.

Acara zikir dan taushiyah yang dilaksanakan ba’da Shalat Magrib ini, dihadiri Wakil Walikota Parepare, H.A. Pangeran Rahim, Kepala Kementerian Agama Parepare, Kapolresta Parepare, para pejabat struktural dan fungsional Pemkot, Tim Safari Zikir TP Center, Jamaah dan sejumlah tokoh masyarakat. Nampak juga hadir, Wakil Rektor IAIN Parepare H. Muhammad Shaleh, yang juga Ketua Majelis Anak Shaleh Kota Parepare.

Dalam taushiyahnya, utstadz Budiman Sulaiman mengurai peristiwa dan makna hijrah Rasulullah Saw. “Hijrah adalah gambaran perjuangan Rasulullah Saw untuk menyelamatkan aqidah. Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah bukan takut mati tapi karena Rasulullah Saw pada waktu itu masih minoritas. Dalam sejarah disebutkan pengikut Islam saat itu baru sekitar 100 – 200 orang. Rasulullah Saw dan pengikutnya dibaikot di Makkah sehingga kehidupannya bersama para sahabat mengalami penderitaan yang luar biasa, baik secara fisik mau pun secara ekonomi. Tiga tahun, Rasulullah Saw dan para sahabat hanya makan daun karena kaum Quraiys memboikot dan melarang perdagangan qandum dan makanan pokok lainnya”.

“Karena perjuangan menyelamatkan aqidah, maka Rasulullah Saw atas perintah Allah Swt melalui malaikat Jibril melakukan hijrah dari kota Makkah menuju kota Madinah,” urai Budiman Sulaiman, yang menjabat sebagai Wakil Dekan pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare.

Rasulullah Saw memiliki kesabaran yang luar biasa tingginya, lanjut Budiman dalam taushiyahnya, beliau tidak pernah menyerah dan membalas kekejaman kaum Quraiys tersebut. Andai Rasulullah mau, cukup beliau berdoa kepada Allah Swt untuk menghancurkan kaumnya, seperti yang dilakukan para Nabi sebelumnya. Tetapi beliau tak sedikit pun mengeluh, menyerah dan berdoa untuk itu.

“Di situlah, keluhuran dan ketinggian akhlak Rasulullah Saw. Keburukan dan kejahatan tidak pernah dibalas dengan keburukan yang sama. Rasulullah Saw adalah rahmatan lil alamin. Jadi, intisari ajaran Islam adalah rahmatan lil alamin. Islam harus jadi cahaya penerang di sekitarnya. Tidak boleh jadi gelap dan menggelapkan masyarakat,” urai ustadz Budiman Sulaiman, yang dikenal dengan seruan-seruan kemanusiaannya.

Ustadz Budiman juga mengapresiasi Pemerintah Kota Parepare. Menurutnya, perjuangan Pemerintah Kota Parepare telah memancarkan “nur budi atau bercahaya”. Ada berbagai program yang telah memancarkan cahaya tersebut. Seperti pemberangkatan umrah bagi imam-imam Masjid dan adanya tim zikir yang mempelopori gerakan zikir di kota Parepare. Program ini lah yang akan menebarkan cahaya dan penerang bagi masyarakat”, kuncinya.

di dalam Opini
khaerunnisaihwan 31 Agustus 2019
BAGIKAN POSTINGAN ini
Label
Arsip