Humas IAIN Parepare - Apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan IAIN Parepare kembali digelar pada Senin (9/9/2024) di lapangan upacara moderasi beragama IAIN Parepare. Wakil Rektor I, Dr. H. Saefudin, M. Pd., bertindak sebagai pembina apel yang dilaksakan tepat pada minggu kedua perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2024/2025.
Dalam amanatnya, H. Saefudin menyampaikan bahwa apel pagi merupakan sarana untuk meningkatkan spirit, semangat, dan motivasi ASN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. “Pelayanan kepada mahasiswa dan masyarakat harus terus ditingkatkan agar semakin baik, sehingga berdampak pada kualitas institusi secara keseluruhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Dekan Fakultas Tarbiyah ini mengungkapkan hasil pemantauannya pada minggu pertama perkuliahan, di mana masih terdapat sejumlah mahasiswa yang belum mengikuti perkuliahan karena beberapa dosen belum hadir. Menanggapi hal ini, ia meminta para ketua program studi dan pimpinan fakultas untuk lebih aktif melakukan monitoring terkait proses perkuliahan, serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan akademik.
H. Saefudin juga menekankan pentingnya layanan langsung kepada mahasiswa, terutama dalam penyelenggaraan perkuliahan. Ia mengingatkan agar pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tidak dipilah-pilah karena ketiga komponen tersebut merupakan prioritas yang sama pentingnya.
Dalam apel pagi itu, Wakil Rektor I turut mengonfirmasi permintaan dari Komisi Kode Etik terkait dengan penegakan aturan di lingkungan kampus. Ia meminta dosen di kelas untuk lebih aktif mengingatkan mahasiswa tentang pelaksanaan kode etik, seperti larangan penggunaan pakaian jeans dan rambut panjang bagi mahasiswa laki-laki. “Penegakan kode etik adalah tanggung jawab semua pihak, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan,” tegasnya.
Selain itu, Wakil Rektor I juga menyinggung persiapan akreditasi kampus yang sedang berlangsung. Ia menekankan pentingnya kelengkapan dokumen dan kesiapan fasilitas, termasuk laboratorium serta fasilitas pendukung bagi mahasiswa penyandang disabilitas. “Kita harus mempersiapkan semua dengan baik agar proses akreditasi berjalan lancar dan mendapatkan hasil maksimal,” ujarnya menutup amanatnya.