Humas IAIN Parepare --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengelar Rapat Kerja (Raker) Tahun 2023 selama 3 hari, yaitu 12-14 Mei 2023 di Hotel Coneterpoint Panakukang Makassar. Raker tersebut dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare. Dr. Hannani, M.Ag., Jumat (12/5/2023).
Dalam laporannya, Kelapa Biro AUAK, Dr. H. Muhdin, M.Pd.I., yang bertindak sebagai ketua panitia menyampaikan, Rapat Kerja tahun 2023 ini merupakan momentum untuk merumuskan dan menyusun program tahun depan (tahun anggaran 2024). “Rapat kerja ini sangat penting guna menyusun program kerja tahun depan,” kata Kapala Biro.
“Pada kesempatan raker ini juga akan dimanfaatkan untuk mensosialisasikan visi misi dan rencana strategis (resntra) institusi sebagai arah kebijakan dan penyunusan program kerja pada masing-masing fakultas, lembaga dan unit kerja,” lanjut mantan Kakanwil Kemenag Sulawesi Barat ini.
Melalui pesan whatshapp, Kelapa Biro menyebutkan, format raker kali ini untuk menghasilkan arah kebijakan dalam mengimplementasikan yaitu 1) Rencana induk pengembangan; 2) Renstra lima tahunan; 3) Progam kerja tahunan; 4) Perjanjian kinerja; 5) Laporan kinerja bulanan, triwulan, semester dan tahunan; dan 6) Analisis atau minitigasi resiko.
“Secara teknis, rencana awal raker ini dipusatkan di asrama haji sebagai bentuk pelaksanaan surat edaran Kemenag tentang pemanfaatan fasilitas dan sarana internal Kemenag, tetapi karena asrama haji full maka raker ini dialihkan di hotel. Tapi saya ingatkan, ini bukan dasar untuk melaksanakan kegiatan di hotel,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor menekankan pentingnya implementasi penguatan akulturasi budaya dan Islam dalan penyusunan program kerja. “Pokok-pokok program kerja harus berorientasi pada penguatan akulturasi budaya dan Islam sebagi visi kelembagaan yang sudah harus segera diwujudkan,’ kata Rektor pada sambutannya.
“Gagasan akulturasi budaya dan Islam ini sudah kita usung sebagai visi misi dalam kurung waktu 10 tahun tahun. Saat ini, visi misi tersebut kita implementasikan dan mewujudkannya dalam tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan akademik dan pengajaran sudah harus mencerminkan proses atau nilai-nilai akulturasi budaya,” ulas Hannani yang juga Ketua PC NU kota Parepare.
Dalam bidang penelitian, lanjutnya, perlu dilakukan pemetaan dan klaster isu-isu penelitian tentang akulturasi budaya dan Islam. Sehingga ke depan, IAIN Parepare menjadi pusat studi budaya dan Islam. Sehingga pakar atau ahli akulturasi budaya dan Islam berasal dan bersumber dari dosen-dosen IAIN Parepare.
Selain itu, Rektor juga menekankan pentingnya memperhatikan kualitas atau mutu dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dengan berpatokan pada Sembilan kriteria akreditasi. “LPM harus mengevaluasi mutu kegiatan. Jangan hanya memperhatikan administrasi dan proses tetapi output kegiatan tidak berkualitas atau bermutu,” kata Rektor sambil mengingatkan tentang serapan anggaran yang masih rendah.