Humas IAIN Parepare- Semangat kebersamaan dalam menjalankan ibadah dan merawat toleransi antar beragama terus diperkuat di Buntu Sisong. Setiap hari Jum'at, warga desa ini mengadakan kegiatan pengajian yang sangat istimewa. Mereka berkumpul untuk membaca surat Yasin secara bergilir di rumah-rumah warga sebagai wujud kecintaan terhadap agama dan mempererat hubungan sosial sesama umat.
Kegiatan pengajian yang diadakan secara bergantian di rumah warga ini telah menjadi tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat Buntu Sisong. Pengajian pada hari ini dilaksanakan di rumah ibu Sainal, dan menjadi momen yang penuh makna bagi seluruh peserta.
Pengajian dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh tokoh agama setempat. Setelah itu, seluruh peserta membaca surat Yasin, yang disusul dengan ceramah dari seorang mahasiswa KKN Nusantara bernama Zulfa. Zulfa adalah peserta KKN Moderasi Beragama yang berada di Desa Buntu Sisong, dan dia ditunjuk sebagai penceramah pada kesempatan kali ini.
Dalam ceramahnya, Zulfa menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga silaturahmi. Ia menekankan bahwa ada banyak jenis bentuk silaturahmi, salah satunya adalah melalui kegiatan pengajian dan sholat berjamaah, seperti yang sedang dilakukan oleh warga Buntu Sisong saat ini. Pesan Zulfa dalam ceramahnya mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi antar beragama yang telah mengakar kuat di masyarakat setempat.
Ketua posko 22 KKN Nusantara, Kayyis Daviq, juga turut berperan dalam acara ini dengan membawakan doa untuk keselamatan dan keberkahan bagi seluruh peserta dan warga Buntu Sisong.
Tuan rumah di setiap kegiatan pengajian bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi peserta. Namun, semangat gotong-royong masih tetap berlaku, dan para tetangga juga ikut membantu dalam persiapan makanan, menunjukkan keakraban dan kekompakan di antara warga Buntu Sisong.
Pak RT setempat menyampaikan ungkapan rasa syukurnya atas semangat kebersamaan dan toleransi yang terus terjaga di desanya. Ia berharap tradisi pengajian bersama ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memupuk rasa kebersamaan dan toleransi dalam menjalankan ibadah.
Dalam suasana yang penuh keakraban, acara pengajian berjalan dengan lancar dan meriah. Seluruh peserta tampak senang dan bahagia bisa bersama-sama dalam rangka meningkatkan keimanan dan menjaga kerukunan di antara beragam keyakinan yang ada di Buntu Sisong. Semoga semangat toleransi dan kebersamaan ini dapat menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam merawat persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.