Skip to Content

Kajian Guidance Club HMPS BKI Kembali Digelar, Bahas FoMO di Era Digital

May 3, 2024 by
Irmawati

Humas IAIN Parepare -- Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (HMPS-BKI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare kembali menggelar Kajian Guidance Club (GC) di Panggung Kreasi IAIN Parepare, Kamis (2/5/2024). 


Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Emilia Mustary, menyampaikan apresiasinya kepada pengurus GC periode ini atas terselenggaranya kajian Guidance Club. Ia berharap dengan aktifnya kembali kajian GC ini bisa mengembalikan salah satu identitas BKI yang identik dengan kajian-kajiannya melalui GC. 


“Semoga kajian rutin ini dapat berjalan setiap bulannya dengan membahas tema-tema yang sedang viral berdasarkan keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam serta hasil dari kajian tersebut dapat memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan psikologis mahasiswa,” ujar Emilia.


Sementara itu, Erina Syukur selaku Ketua HMPS BKI berharap dengan aktifnya kembali Kajian GC ini bisa menjadi ruang pembelajaran Prodi BKI dan menjalin tali silaturahmi sesama mahasiswa, dosen, dan alumni. “Semoga Kajian GC ke depannya diharapkan dapat terbuka untuk seluruh mahasiswa IAIN Parepare, karena topik yang dibahas relevan dengan kehidupan di era digital,” kata Erina


Kajian pertama GC kali ini diisi oleh Nur Afiah, salah seorang Dosen BKI. Ia membawakan materi pembahasan yang menarik dan relevan dengan kehidupan di era digital : FoMO (Fear of Missing Out) dan diikuti oleh para mahasiswa Prodi BKI.



Dalam materinya, Nur Afiah menjelaskan bahwa FoMO adalah rasa takut "tertinggal" karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Fenomena ini erat kaitannya dengan perempuan, di mana mereka sering kali merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki dan ingin selalu mengikuti gaya hidup terkini.


"Hakikat perempuan dan aktivitasnya tidak pernah lepas dari kurangnya rasa puas terhadap apa yang dimiliki. Terlebih lagi tentang gaya hidup (lifestyle), perempuan cenderung merasa ingin lebih," ujar Nur Afiah.


Diakhir materi Nur Afiah juga menjelaskan dampak negatif dari FoMO, seperti kecemasan, depresi, dan rasa tidak percaya diri. Ia memberikan tips untuk mengatasi FoMO, seperti menciptakan JoMO (Joy of missing out), yaitu menciptakan respon puas dan bahagia, tidak membandingkan hidup kita dengan orang lain, memiliki kecerdasan emosi, tidak khawatir dan cemas dengan informasi yang diterima dari media sosial dan membatasi penggunaan media sosial. (irm/alf)

in News
Irmawati May 3, 2024
BAGIKAN POSTINGAN ini
Tags
Archive