Humas IAIN Parepare--- Di dalam upaya memperkuat moderasi beragama dan nasionalisme di kalangan pemuda, Mahasiswa KKN IAIN Parepare Posko 23 menggelar kegiatan "Ngaji Jalanan" pada Jumat, 2 Agustus 2024, di Pelataran Masjid Nurussajadah Dusun Rappogading Selatan, Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kegiatan yang mengusung tema "Pemuda, Moderasi Beragama, Nasionalisme" ini berhasil menarik partisipasi kurang lebih 300 orang, termasuk Mahasiswa KKN, Organisasi Kepemudaan dan Masyarakat Desa Lampoko.
"Ngaji Jalanan" ini dikemas dalam bentuk dialog interaktif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti Organisasi Padepokan, Remaja Masjid Desa Lampoko, Karang Taruna Desa Lampoko, Gusdurian Polman, dan beberapa organisasi kepemudaan lainnya dari Kabupaten Polman.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik berkat kerja sama yang solid antara Mahasiswa KKN, tokoh agama, organisasi kepemudaan, dan berbagai komunitas lainnya yang ada di Kabupaten Polman.
Pemateri utama, Damalis, dalam penyampaiannya menekankan pentingnya karakteristik yang harus dimiliki oleh pemuda sebagai cerminan dan harapan dari Al-Qur'an. "Pemuda harus berani dan mampu menyuarakan suara hatinya di hadapan khalayak, serta harus menjadi pemuda yang diharapkan oleh Al-Qur'an," ujarnya.
Lebih lanjut, Damalis menjelaskan empat prinsip moderasi beragama, yaitu kebangsaan yang menegaskan bahwa Indonesia adalah harga mati, antikekerasan yang menyelesaikan masalah dengan cara damai, toleransi untuk menerima perbedaan, dan menghargai tradisi satu sama lain.
Salah satu penyuluh agama juga menekankan pentingnya pemuda memiliki cita-cita dalam masyarakat. "Kita sebagai pemuda harus mampu menyatu dengan masyarakat, karena kunci untuk diterima dan dibutuhkan di masyarakat adalah mengikuti norma-norma yang ada," ujarnya.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar "Ngaji Jalanan" dapat diselenggarakan setiap tahun sebagai wadah untuk membangun cakrawala berpikir masyarakat serta pemuda Desa Lampoko, sehingga dapat menciptakan generasi emas yang siap menghadapi era digital atau society 5.0. (Fzs/Srh)