Prodi Tadris IPS IAIN Parepare Bimbing Guru Bikin Media Pembelajaran Komik Digital di Bone
PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sebanyak 26 orang Mahasiswa Prodi Tadris IPS Fakultas Tarbiyah, IAIN Parepare terdiri dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 bersama Ketua Prodi dan panitia pelaksana Sekolah Binaan berkunjung ke Bone, Senin 8 Agustus 2022.
Rombongan disambut Kepala Madrasah MTs Negeri 3 Bone, Alimin, S.Pd.I, M.Si dan Pimpinan Yayasan Khairul Ummah DDI Seppange Tungke Kabupaten Bone, Dr. St. Zakiah, M.Pd.I.
Kunjungan Civitas Prodi Tadris IPS tersebut untuk melaksanakan kegiatan pendampingan kepada guru-guru. Utamanya guru mata pelajaran IPS dalam membuat media pembelajaran komik digital.
Informasi yang diperoleh iainpare.ac.id menyebutkan, mahasiswa Tadris IPS dibagi menjadi tiga kelompok. Dua kelompok melakukan pendampingan di MTs Negeri 3 Bone dan satu kelompok di Yayasan Khairul Ummah DDI Seppange Tungke, Kabupaten Bone.
Kegiatan pendampingan pembuatan media pembelajaran komik digital dilakukan selama dua pekan dengan target setiap kelompok bersama dengan guru dampingan mampu menyelesaikan satu komik pembelajaran digital untuk satu materi pelajaran IPS.
Kepala Madrasah MTs Negeri 3 Bone, Alimin mengapresiasi kegiatan sekolah binaan Tadris IPS. Sebab, lanjutnya, madrasah dalam proses pembinaan kepada guru-guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran berbasis digital.
Di akhir kegiatan pendampingan, Kepala Sekolah menyampaikan agar sekiranya Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare dapat menjadikan MTs Negeri 3 Bone sebagai Sekolah Binaan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis digital.
Senada dengan argumentasi Kepala Madrasah MTs Negeri 3 Bone, Ketua Yayasan Khairul Ummah DDI Seppange Tungke Bone, St. Zakiah
juga memberikan harapan agar sekiranya program sekolah binaan tidak hanya mengirimkan mahasiswa Prodi Tadris IPS. Akan tetapi juga mahasiswa Prodi lain pada lingkup Fakultas Tarbiyah.
“Karena yayasan kami memiliki RA, MI, MTs, dan MA,” kata Zakiah.
Ketua Prodi Tadris IPS Tarbiyah,
Dr. Ahdar, M.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan sekolah binaan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar mendampingi guru membuat media pembelajaran. Karena selama ini, sambung Ahdar, mahasiswa melakukan kegiatan di sekolah hanya berfokus pada kegiatan mengajar di kelas.
Menyambut harapan Kepala Madrasah, Pimpinan Yayasan, dan Ketua Prodi maka Ketua Panitia berharap program sekolah binaan dapat menjadi kegiatan Fakultas Tarbiyah, karena banyak guru di sekolah yang juga mengharapkan didampingi oleh mahasiswa yang sesuai dengan keilmuannya. (Ars/alf)