Tausyiah Ramadhan; Orang-orang yang Merugi di Bulan Ramadhan
Humas IAIN Parepare — “Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar. Sehingga, berjumpa dengan ramadhan merupakan nikmat yang sangat besar. Akan tetapi sebagian orang mendapatkan nikmat yang besar ini belum tentu menjadi manusia beruntung dan sebalilnya, justru menjadi manusia yang merugi,” kata ustas Misbahuddin di awal tausyiahnya, Senin, 11/5/2020.
Siapakah orang yang merugi tersebut? Kasubag Umum dan Kepegawaian yang juga alumni pesantren al- Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap ini membacakan dengan fasih sebuah hadist Rasulullah ;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Artinya : “Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi).
Pada hal, lanjut ustas Misbahuddin, ramadhan adalah bulan pengampunan. Banyak amalan-amalan yang dapat dikerjakan agar memperoleh ampunan dari Allah di bulan ramadhan. Di antaranya disebutkan dalam hadis yang artinya dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala diampuni baginya dosa-dosa masa lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain menyebutkan orang yang mengerjakan shalat Tarawih akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu. Rasulullah Saw bersabda ;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).
Begitu pun shalat malam, papar ustas Misbah dengan menyebut sabda Rasulullah yang artinya, “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh iman dan muhasabah, dosanya yang telah lalu akan diampuni,”.
Sayangnya dari sekian banyak amalan-amalan yang menjamin pengampunan dosa hanya berlalu begitu saja bagi orang-orang yang merugi. Oleh karenanya, diakhir tausyiahnya ustas Misbahuddin mengajak jamaah untk mengerjakan amalan-amalan tersebut agar perjumpaannya dengan bulan Ramadhan tidak sia-sia.