Humas IAIN Parepare -- Nur Isma Padila, mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, berhasil mengharumkan nama kampus. Ia tampil memukau sebagai presenter dalam ajang bergengsi “ Annual International Summit on Development and Economic Empowerment (AISDEE) ” yang digelar secara hybrid pada, Rabu-Kamis (11-12/09/2024).
Dalam konferensi yang dihadiri oleh para akademisi dan praktisi dari berbagai negara, Nur Isma mempresentasikan hasil penelitiannya secara online melalui zoom Meeting yang berjudul " The Influence of Business Capital on The Income of Culinary Traders on Tanggul Cempae in Parepare City (Islamic Economic Analysis) ". Penelitian ini mengkaji pengaruh modal usaha terhadap pendapatan pedagang kuliner di Tanggul Cempae Kota Parepare dari perspektif ekonomi syariah.
Konferensi AISDEE yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menjadi platform bagi para peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Konferensi ini juga dihadiri oleh pembicara ternama, termasuk Selama Mamoor, Dean of Islamic Business School (IBS) Universiti Utara Malaysia, H. Haninditho Himawan, Bupati Kabupaten Kediri 2021-2024, dan Erwin Gunawa Hutapea, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh 24 presenter yang berpartisipasi secara online dan 45 presenter yang hadir langsung di lokasi.
Selain Nur Isma, konferensi ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan, IAIN Ternate, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Sebelas Maret, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, IAIN Bone, hingga Federal University Gusau dari Nigeria, turut ambil bagian sebagai presenter dan peserta.
"Konferensi ini telah membuka peluang bagi saya untuk berbagi hasil penelitian dan mendapatkan wawasan baru tentang inovasi ekonomi syariah. Saya berharap penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan UMKM kuliner berbasis syariah," ungkap Nur Isma.
Keberhasilan Nur Isma dalam ajang internasional ini membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari perguruan tinggi keagamaan, mampu bersaing di tingkat global. Partisipasi aktif dalam konferensi semacam ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkarya. (irm/mif)